Ingin Tahu Bagian Dalam Peluru? Lihat Galeri Foto ini

Seperti apa bagian dalam peluru? Fotografer Austria Sabine Pearlman menunjukkannya pada kita menggunakan teknik Cross-Sections, yakni memotong setengah bagian amunisi hingga terlihat bagian dalamnya.
 
Sebagai fotografer yang mengenyam pendidikan di Otis College of Art and Design dan berdomisili di Los Angeles, California, Sabine melakukan rangkaian foto bulan Oktober 2012 lalu di sebuah bunker peninggalan Perang Dunia II di Swiss.

Pemotongan peluru dilakukan oleh seorang spesialis amunisi, dan menurut Sabine ada sekitar 900 spesimen amunisi pada proyeknya kali ini. Beberapa fotonya terlihat di bawah ini, dan bila ingin melihat lebih lengkap silahkan berkunjung ke: pearlmanphotography

Perawatan Tubuh - Mana yang Bermanfaat dan Berbahaya?

Banyak yang dilakukan untuk merawat tubuh, termasuk diantaranya 'menyulap' diri agar lebih menarik. Tidak sekadar memotong kuku atau merawat rambut, melainkan juga memakai parfum agar lebih wangi hingga mengecat rambut.

Dari sisi penampilan, semua pasti ada manfaatnya. Tapi dari segi kesehatan, apa saja yang harus terus dilakukan dan mana yang sebaiknya diwaspadai? 11 hal di bawah ini bisa jadi patokan.

infogigi.com
1. Perawatan mulut
 Tidak berurusan dengan bau mulut, mungkin berbahaya. Bau mulut tidak hanya memalukan, tapi juga bisa menjadi pertanda ada masalah kesehatan. Berkumurlah secara teratur, sikat gigi setelah makan (dengan rentang waktu 30 menit), dan tetaplah terhidrasi, agar terbebas dari bau mulut. Jika timbul kekhawatiran, segera periksakan diri ke dokter.


2. Pewarna rambut
Menggunakan pewarna rambut, mungkin berbahaya. Terdapat hampir 5.000 bahan kimia yang digunakan dalam produk pewarna rambut. Beberapa diantaranya dilaporkan bersifat karinogenik pada binatang. Satu penelitian kecil menemukan bahwa penata rambut memiliki peningkatan risiko kanker kandung kemih, tapi menurut National Cancer Institute, ada informasi yang bertentangan mengenai hal ini. Karena bahan kimia pewarna rambut yang sekarang tidak seberbahaya dibandingkan dengan pewarna tahun 70-an. Bagaimanapun rambut bisa mengalami kerusakan karena pemakaian produk ini.


3. Memotong kuku
Memotong kuku, bermanfaat. Kuku yang terpotong rapi bukan hanya soal estetika, tapi membantu menangkal infeksi jamur karena kebiasaan menggigit kuku.

iniwanita.com
4. Memakai parfum
Parfum berlebihan, berbahaya. Jika dipakai secara berlebihan, parfum bukan hanya mengganggu orang di sekitar kita, tapi bagi kita pun menjadi masalah. Bagi sebagian orang parfum dapat menjadi masalah untuk kulit. Alergi kulit terhadap wewangian dapat menyebabkan gatal-gatal. Untuk kulit sensitif, sebaiknya tidak perlu menggunakan parfum. Atau, cobalah beberapa parfum sampai menemukan yang tidak membuat alergi.


5. Keramas
Keramas setiap hari, mungkin berbahaya. Menurut WebMD, kita tidak perlu keramas setiap hari kecuali memiliki jenis rambut yang sangat berminyak. Jarang keramas membuat rambut lebih sehat karena tidak berurusan dengan bahan kimia yang menyebabkan rambut terlihat kusam.


6. Benang gigi
Menggunakan benang gigi, membantu. Benang gigi sering diabaikan, tetapi sebaiknya jangan! Membersihkan gigi dengan benang gigi secara teratur menghilangkan partikel makanan dan plak di antara gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara permasalah di mulut sebagai indikator penyakit jantung, serta menunjukkan hubungan antara penggunaan benang gigi dan pengurangan radang gusi.

registrykaskus.com
7. Mencabut bulu hidung
Mencabut bulu hidung, berbahaya. Jika kita tergoda untuk memotong atau mencabut bulu hidung, sebaiknya dipikirkan kembali. Dr. Mehmet Oz, MD, mengatakan ini dapat menghilangkan folikel rambut penghalang bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Jika rambut tidak ada, kita akan menghirup lebih banyak debu atau partikel lain yang dapat menyebabkan penyakit. Jika rambut hidung terlalu panjang, kita bisa menggunting ujung-ujungnya sedikit saja.


8. Menyikat gigi
Menyikat gigi, membantu. Menyikat gigi adalah kebiasaan sehari-hari yang tidak boleh dilewatkan. Selain mencegah bau mulut, teratur menyikat gigi membantu melindungi gigi berlubang dan penyakit gusi seperti gingivitis, menghalangi penumpukan plak, dan kerusakan gigi. Sebaiknya menyikat gigi dua kali sehari, dengan menggunakan sikat gigi lembut. Ganti sikat gigi setiap tiga sampai empat bulan, atau bila bulu sikat mulai berantakan.


9. Mengupil
Mengupil, berbahaya. Ini tidak hanya kebiasaan buruk, tapi juga bisa berbahaya karena bisa berisiko terkena infeksi atau penyakit. Untuk membersihkan hidung, Dr. Oz menyarankan menggunakan pembersih hidung atau lapisi hidung dengan pelembab.


10. Membersihkan wajah
Membersihkan wajah berlebihan, berbahaya. Waspadai terlalu berlebihan membersihkan wajah yang dapat menghilangkan minyak pada kulit. Karena, dapat menyebabkan jerawat atau produksi minyak lebih banyak. Gunakan pembersih yang lembut dua kali sehari untuk menghilangkan minyak dan kotoran.

ciricara.com
11. Mencukur
Salah mencukur, bisa berbahaya. Ketika mencukur, bukan hanya menghilangkan rambut tetapi juga mempengaruhi kulit. Gunakan air hangat atau panas untuk membantu melembabkan dan melembutkan rambut, membuatnya lebih mudah dicukur. Oleskan gel bercukur yang memungkinkan pisau cukur meluncur mulus di atas kulit, mencegah goresan.















Apa yang Terjadi Pada Otak Saat Kita Jatuh?

Anda tentu pernah mengalami momen di mana Anda sedang berjalan dan secara tak sengaja kaki tersandung batu dan kemudian jatuh. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam otak pada saat itu hingga akhirnya bisa terjadi?

Para peneliti dari University of Michigan telah mengungkapkan apa sebenarnya yang menyebabkan 'ketidaksengajaan' dan hilang keseimbangan tersebut bisa terjadi pada manusia.
everydayfamily.com
Temuan dari peneliti tersebut menunjukkan bahwa ada jeda antara otak dan otot saat kita akan terjatuh. Mereka mampu mengungkapkan hal ini melalui analisis respon listrik di otak menggunakan alat yang disebut electroencephalogram (EEG).

"Kami menggunakan EEG untuk melihat apa yang terjadi di dalam otak. Dengan alat ini, kami bisa menentukan bagian mana di otak yang pertama kali mengidentifikasi bahwa Anda kehilangan keseimbangan saat berjalan," ungkap Daniel Ferris, seorang profesor kinesiologi University of Michigan.

Dipublikasikan dalam Journal of Neurophysiology, para peneliti menggunakan elektroda pada 26 orang responden. Mereka diminta untuk berjalan di sebuahb balok keseimbangan yang tersambung pada treadmill. Sehingga ketika responden kehilangan keseimbangan saat berjalan di balok, mereka akan 'jatuh' ke treadmill dan mulai berjalan pada alat tersebut tanpa melukai diri mereka sendiri.

Kemudian para peneliti memeriksa respons listrik di otak responden dan menemukan bahwa otak menyadari adanya kehilangan keseimbangan sebelum responden benar-benar terjatuh. Dengan begitu, maka sebenarnya jika orang tersebut bisa lebih berespons cepat, maka jatuh akibat tersandung bisa dicegah dan diatasi.


















 
Sumber:
detik